Sabtu, 22 Maret 2014

SISTEM PENGENDALIAAN ASAP DAN PENERAPANNYA



Sistem Terdedikasi dan Tidak Terdedikasi

Sistem Terdedikasi

a)    Sistem pengendalian asap terdedikasi dipasang dengan tujuan tunggal untuk menyediakan pengendaliaan asap. Sistem merupakan sistem terpisah dari penggerak udara dan peralatan distribusi yang tidak berfungsi dibawah kondisi pengoperasian bangunan secara normal. Pada saat aktifkan, sistem ini beroperasi secara khusus dalam menjalankan fungsinya sebagai pengendalian asap.

b)   Keuntungan sistem terdedikasi, termasuk sebagai berikut:
1.Modifikasi dari pengendalian sistem setelah pemasangan jarang dilakukan
2.Pengoperasiaan dan pengendalian sistem umumnya sederhana
3.ketergantungan pada pengaruh oleh sistem bagunan lain

c)    Kerugiaan dari sistem terdedikasi, termasuk sebagai berikut:
1.Kerusakan sistem mungkun tidak ditemukan pada antara jangka waktu pengujian atau diantara aktifitas pemeliharaan
2. Sistem dapat membutuhkan ruangan yang lebih besar



Sistem Tidak Terdedikasi

a)    Keuntungan dari sistem tidak terdedikasi, ternasuk sebagai berikut :
     1. Kerusakan sampai peralatan yang tergabung yang dibutuhkan untuk pongeperasian bagunan secara normal, sehingga kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat
     2. Tambahan ruangan yang dibutuhkan terbatas untuk peralatan pengendaliaan asap yang penting.

b)   Kerugiaan dari sistem tidak terdedikasi termasuk sebagai berikut:
1. Pengendaliaan sistem menjadi rumit.
2. Modifikasi dari peralatan yang tergabung atau pengendali dapat merusak fungsi pengendaliaan asap.

Tipe sistem dasar

Sistem untuk mengendalikan gerakan asap dalam suatu bagunan umumnya dapat dibagi kedalam 2 tipe yang terpisah yaitu proteksi saf dan proteksi lantai. Proteksi saf selanjutnya dapat dibagi menjadi sistem presurisasi sumur tangga dan sistem ruang luncur lift. Proteksi lantai meliputi variasi beberapa zona pengendalian asap. Penggunaan suatu sistem khusus atau sistem kombinasi tergantung pada persaratan bagunan dan persaratan hunian khusus serta keselamatan jiwa dari situasi yang dipertimbangkan.

Intergritas Sistem 

Sistem pengendalian asap sebaiknya dirancang, dipasang dan dipelihara sehingga sistem akan tetap efektif selama efakuasi dari daerah yang diproteksi.
Pertimbangan lain dapat dicatat bahwa suatu sistem seharusnya tetap efektif untuk jangka waktu yang panjang. Hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a)    Kehandalan sumber daya
b)   Susunan distribusi daya
c)    Metoda dan proteksi dari kontrol dan sistem pemantauan
d)   Bahan peralatan dan konstruksinya
e)    Penghuniaan bagunan.

Pengendalian asap terzona

Pembatasan besarnya ukuran kebakaran (laju pembakaran masa) menaikan kehandalan dan kelangsungan sistem pengendalian asap. Besarnya ukuran kebakaran dapat dibatasi dengan pengendalian bahan bakar, kompartemenisasi atau sprinkler otomatik, mungkin penyediaan pengendalian asap dalam bangunan tidak mempunyai fasilitas pembatasan kebakaran, tetapi dalam contoh ini dipertimbangkan yang hati-hati harus dilakukan untuk tekanan kebakaran, temperature tinggi, laju pembakaran masa, akumulasi bahan bakar yang tidak terbakar dan hasil output lainnya dari kebakaran yang tak terkendali.

Peralatan Ventilasi dan Pengendalian Udara

Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara secara normal menyediakan sarana untuk memasok, menghisap balik dan menghisap buang udara dari suatu ruangan yang dikondisikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara dapat ditempatkan di dalam ruang yang dikondisikan, dalam ruang bersebelahan atau dalam ruang peralatan mekanikal yang berjauhan. Pada umumnya sistem ventilasi dan pengkondisian udara dapat disesuaikan dan digunakan sebagai pengendalian asap terzona.

Udara Luar

Sistem ventilasi dan pengkondisian udara sebaiknya disediakan dengan udara luar yang cukup untuk memasok sedemikian sehingga dapat dicapai perbedaan tekanan yang cukup untuk mencegah perpindahan asap ke dalam daerah yang tidak mengalami kebakaran/asap. Pembuangan asap secara mekanis ke udara luar dari zona asap juga sangat penting. Beberapa sistem ventilasi dan pengkondisian udara mempunyai kemampuan ini tanpa memerlukan perubahan. Bilamana udara pasok dan udara balik saling berhubungan sebagai bagian pengoperasian ventilasi dan pengkondisian udara normal, damper asap sebaiknya disediakan untuk memisahkan pemasokan dan pembuangan selama operasi pengendalian asap.

Jenis Sistem Pengolah Udara Ventilasi dan Pengkondisian Udara

Bermacam jenis dan susunan sistem pengolah udara umumnya digunakan pada berbagai fungsi bangunan. Beberapa jenis dapat dengan mudah disesuaikan untuk penerapan pengendalian asap daripada yang lain. 

Sistem Terpisah Tiap Lantai

Penggunaan unit pengolahan udara terpisah yang melayani satu lantai atau bagian dari satu lantai merupakan suatu yang biasa dalam pendekatan rancangan. Unit ventilasi dan pengkondisian udara ini dapat atau dapat tidak mempunyai fan  isap balik atau fan isap buang yang terpisah. Bila fan-fan ini terpisah, sebuah sarana untuk menyediakan pelepasan tekanan pada lantai kebakaran, bila tidak melalui damper pelepasan pada sistem dakting atau dengan sarana lain, sebaiknya diteliti. Udara luar dapat dipasok ke masing-masing unit pengolahan udara melalui saran berikut ini:
a)    Kisi-kisi dan damper luar
b)   Sistem dakting bersama yang digunakan untuk menangani jumlah udara yang dibutuhkan
c)    Sistem dakting bersama dengan kecepatan fan pemasok yang dapat diubah
d)   Fan pemasok terpisah dengan kecepatan yang dapat diubah.

Unit pengolah udara dapat digunakan untuk pengendalian asap apabila udara yang cukup dan kemampuan udara tersedia.

Sistem Lantai Jamak Terpusat

Beberapa bangunan menggunakan peralatan ventilasi dan pengkondisian udara terpusat dalam ruangan mekanikal utama yang melayani lantai jamak dalam bangunan. Sistem ventilasi dan pengkondisian udara jenis ini memerlukan pemasangan damper pada saf terhadap api dan asap dalam rangka untuk menyediakan pembuangan dari lantai kebakaran dan menyediakan presurisasi pada lantai yang bersebelahan dengan menggenakan udara luar. Karena fan sistem terpusat ini dapat berkapasitas besar, kehati-hatian sebaiknya diambil dalam merancang sistem, termasuk sarana pencegah tekanan lebih di dalam sistem dakting, untuk mencegah keretakan, keruntuhan atau kerusakan lainnya. Suatu sarana sebaiknya disediakan untuk mengendalikan tekanan di dalam eksit dan koridor yang dapat menghambat buka dan tutup pintu.

Unit Fan/Koil dan Unit Pompa Panas Sumber Air

Jenis fan/koil dan pompa panas sumber air dari unit pengolah udara seringkali ditempatkan pada sekitar parimetri lantai bangunan untuk mengkondisikan zona-zona perimetri. Dapat juga ditempatkan sepanjang daerah keseluruhan lantai untuk memberikan pengkondisian udara pada seluruh ruangan. Karena unit fan/koil dan pompa panas sumber air ini mempunyai kemampuan pasokan udara ;uar yang kecil dan pada umumnya cukup sulit melakukan konfigurasi ulang untuk tujuan pengendalian asap, jenis ini secara umum tidak sesuai untuk melakukan fungsi pengendalian asap. Apabila unit ini mempunyai sarana pemasokan udara luar dalam zona asap, unit seperti ini sebaiknya dimatikan apabila zona tersebut diberi tekanan negatip.

Unit fan/koil dan pompa panas sumber air biasanya digunakan dalam kombinasi dengan unit pengolah udara peralatan ventilasi dan pengkondisian udara pusat yang lebih besar atau bersama dengan unit pengolah udara zona dalam ruangan terpisah. Fungsi pengendalian asap zona sebaiknya disediakan oleh unit pengolah udara pusat yang lebih besar atau oleh unit pengolah udara zona dalam ruangan.



Sistem Terminal dengan Fan Penggerak
         
Unit terminal dengan fan penggerak menerima volume udara berubah dari udara dingin primer atau udara balik yang dipadukan dalam unit terminal untuk memberikan volume konstan dari udara pasok dengan temperature yang berubah pada ruang hunian. Unit terminal ini terdiri dari sebuah fan volume udara konstan untuk memasok udara yang dipadukan ke ruang hunia, sambungan udara primer dengan pengendali damper, dan bukan udara balik. Unit terminal yang melayani zona perimetri dapat mempunyai koil pemanas untuk memberikan panas tambahan pada zona perimetri tersebut. Dalam modal pengendalian asap, fan unit terminal yang diletakkan dalam zona asap ini sebaiknya dimatikan dan damper udara primer ditutup. Unit terminal yang melayani zona yang bersebelahan dengan zona asap sapat terus beroprsi.

Sistem Ventilasi

Pda keadaan tertentu, sitem-sistem yang dikhususkan tanpa udara luar dipergunkan untuk pendinginan dan pemanasan utama. Dalam system ini termasuk pengkondisi udara berdiri sendiri, system panel radiasi panas, dan unit ruang computer. Karena system ini tidak menyediakan udara luar, maka tidak sesuai untuk penerapan pengendalian asap.
Karena standar mensyaratkan adanya ventilasi untuk semua lokasi yang dihuni, maka system terpisah untuk menyediakan udara luar diperlukan. System pasokan udara luar dapat digunakan untuk pengendalian asap meskipun jumlah udara yang disediakan mungkin tidak mencukupi untuk presurisasi penuh.

Damper Asap

Damper asap yang digunakan untuk memproteksi bukaan dalam penghalang asap atau digunakan sebagai damper terkait dengan keselamatan pada system pengendalian asap keteknikkan sebaiknya diklasifikasikan dan dilabel sesuai ketentuan berlaku.
                                                                                                                                                                                                    
Koordinasi

System kontrol sebaiknya mengkoordinasikan dengan sepenuhnya fungsi-fungsi system pengendalian asap diantara system alarm kebakaran, system springkler, system pengendalian asap untuk petugas pemadam kebakaran, dan system-sistem lain terkait dengan system ventilasi dan pengkondisian udara dan peralatan pengendalian asap bangunan yang lain.

Kontrol Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara

Operasi control system ventilasi dan pengkondisian udara sebaiknya dirancang atau dimodifikasi untuk mengakomodasi moda pengendalian asap, Yang mana sebaiknya mempunyai prioritas lebih tinggi melebihi seluruh moda pengendalian lain.
Beberapa jenis system kontrol biasa dipergunakan untuk system ventilasi dan pengkondisian udara. System kontrol ini menggunakan unit kontrol pneumatik, listrik, elektronik dan unit berbasis logika terprogram. Semua system control ini dapat disesuaikan untuk menyediakan logika dan urutan kerja control guna mengkonfigurasikan system ventilasi dan pengkondisian udara untuk tujuan pengendalian asap. Unit control elektronik berbasis logika terprogram (misal berbasis microprosesor) yang mengontrol dan memantau system ventilasi dan pengkondisian udara seperti halnya fungsi-fungsi control dan pemantauan bangunan lainnya, tersedia siap digunakan untuk menyediakan logika dan urutan kerja pengontrolan yang diperlukan bagi moada operasi pengendalian asap dari sistem ventilasi dan pengkondisian udara.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

Aktivasi dan De-aktivasi Sistem Pengendalian Asap

Aktivasi system pengendalian asap adalah mengawali moda operasional system pengendalian asap. De-aktivasi adalah penghentian moda operasional system pengendalian asap. System pengendalian asap secara normal sebaiknya diaktifkan secara otomatik, namun pada keadaan tertentu, aktivasi manual mungkin lebih tepat. Baik pada aktivasi otomatik maupun manual, system pengendalian asap sebaiknya mampu dioperasikan secara manual.
Berdasarkan rancangan dan kinerja yang diharapkan dari sistem pengendalian asap, pertimbangan sebaiknya diberikan pada  posisi (misal membuka atau tertutup) damper asap pada kehilangan daya dan pada penghentian dari  system fan yang melayani damper.
                                        
Aktivasi Otomatik

Aktivasi (atau deaktivasi) otomatik termasuk semua sarana dimana alat deteksi kebakaran khusus atau kombinasi alat tersebut menyebabkan aktivasi satu atau lebih sistem pengendalian asap tanpa gangguan manual. Untuk tujuan aktivasi otomatik, alat deteksi kebakaran termasuk alat otomatik seperti detector asap, saklar aliran air, dan detector panas.

Aktivasi Manual


Aktivasi (deaktivasi) manual mengcakup semua sarana yang dimana petugas berwenang mengaktifkannya satu atau lebih system pengendalian asap melalui secara control yang tersedia untuk maksud tersebut. Untuk tujuan aktivasi manual, lokasi pengendalian dapat ditempatkan pada alat control, pada panel control local, pada pusat control utama bangunan, atau alat pada stasiun komando kebakaran. Lokasi-lokasi khusus tersebut sebaiknya sesuai yang dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. Stasiun alarm kebakaran manual sebaiknya tidak boleh digunakan untuk mengaktifkan system pengendalian asap, yang mana untuk beroprasinya dengan benar, mengsyaratkan informasi lokasi kebakaran, oleh sebab kemungkinan dari seseorang memberikan sinyal alarm dari suatu stasiun diluar zona asal kebakaran. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews