Sistem Terdedikasi dan
Tidak Terdedikasi
Sistem Terdedikasi
a)
Sistem
pengendalian asap terdedikasi dipasang dengan tujuan tunggal untuk menyediakan
pengendaliaan asap. Sistem merupakan sistem terpisah dari penggerak udara dan
peralatan distribusi yang tidak berfungsi dibawah kondisi pengoperasian
bangunan secara normal. Pada saat aktifkan, sistem ini beroperasi secara khusus
dalam menjalankan fungsinya sebagai pengendalian asap.
b)
Keuntungan
sistem terdedikasi, termasuk sebagai berikut:
1.Modifikasi dari pengendalian sistem
setelah pemasangan jarang dilakukan
2.Pengoperasiaan
dan pengendalian sistem umumnya sederhana
3.ketergantungan
pada pengaruh oleh sistem bagunan lain
c)
Kerugiaan
dari sistem terdedikasi, termasuk sebagai berikut:
1.Kerusakan sistem mungkun tidak
ditemukan pada antara jangka waktu pengujian atau diantara aktifitas
pemeliharaan
2.
Sistem dapat membutuhkan ruangan yang lebih besar
Sistem
Tidak Terdedikasi
a)
Keuntungan
dari sistem tidak terdedikasi, ternasuk sebagai berikut :
1.
Kerusakan sampai peralatan yang tergabung yang dibutuhkan untuk pongeperasian
bagunan secara normal, sehingga kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat
2.
Tambahan ruangan yang dibutuhkan terbatas untuk peralatan pengendaliaan asap
yang penting.
b)
Kerugiaan
dari sistem tidak terdedikasi termasuk sebagai berikut:
1.
Pengendaliaan sistem menjadi rumit.
2. Modifikasi dari peralatan yang
tergabung atau pengendali dapat merusak fungsi pengendaliaan asap.
Tipe sistem dasar
Sistem
untuk mengendalikan gerakan asap dalam suatu bagunan umumnya dapat dibagi
kedalam 2 tipe yang terpisah yaitu proteksi saf dan proteksi lantai. Proteksi
saf selanjutnya dapat dibagi menjadi sistem presurisasi sumur tangga dan sistem
ruang luncur lift. Proteksi lantai meliputi variasi beberapa zona pengendalian
asap. Penggunaan suatu sistem khusus atau sistem kombinasi tergantung pada
persaratan bagunan dan persaratan hunian khusus serta keselamatan jiwa dari
situasi yang dipertimbangkan.
Intergritas Sistem
Sistem
pengendalian asap sebaiknya dirancang, dipasang dan dipelihara sehingga sistem
akan tetap efektif selama efakuasi dari daerah yang diproteksi.
Pertimbangan
lain dapat dicatat bahwa suatu sistem seharusnya tetap efektif untuk jangka
waktu yang panjang. Hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan adalah sebagai
berikut:
a)
Kehandalan
sumber daya
b)
Susunan
distribusi daya
c)
Metoda
dan proteksi dari kontrol dan sistem pemantauan
d)
Bahan
peralatan dan konstruksinya
e)
Penghuniaan
bagunan.
Pengendalian asap terzona
Pembatasan
besarnya ukuran kebakaran (laju pembakaran masa) menaikan kehandalan dan
kelangsungan sistem pengendalian asap. Besarnya ukuran kebakaran dapat dibatasi
dengan pengendalian bahan bakar, kompartemenisasi atau sprinkler otomatik,
mungkin penyediaan pengendalian asap dalam bangunan tidak mempunyai fasilitas
pembatasan kebakaran, tetapi dalam contoh ini dipertimbangkan yang hati-hati
harus dilakukan untuk tekanan kebakaran, temperature tinggi, laju pembakaran
masa, akumulasi bahan bakar yang tidak terbakar dan hasil output lainnya dari
kebakaran yang tak terkendali.
Peralatan Ventilasi dan
Pengendalian Udara
Peralatan
ventilasi dan pengkondisian udara secara normal menyediakan sarana untuk
memasok, menghisap balik dan menghisap buang udara dari suatu ruangan yang
dikondisikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara dapat ditempatkan di
dalam ruang yang dikondisikan, dalam ruang bersebelahan atau dalam ruang
peralatan mekanikal yang berjauhan. Pada umumnya sistem ventilasi dan
pengkondisian udara dapat disesuaikan dan digunakan sebagai pengendalian asap
terzona.
Udara Luar
Sistem ventilasi dan
pengkondisian udara sebaiknya disediakan dengan udara luar yang cukup untuk
memasok sedemikian sehingga dapat dicapai perbedaan tekanan yang cukup untuk mencegah
perpindahan asap ke dalam daerah yang tidak mengalami kebakaran/asap.
Pembuangan asap secara mekanis ke udara luar dari zona asap juga sangat
penting. Beberapa sistem ventilasi dan pengkondisian udara mempunyai kemampuan
ini tanpa memerlukan perubahan. Bilamana udara pasok dan udara balik saling
berhubungan sebagai bagian pengoperasian ventilasi dan pengkondisian udara
normal, damper asap sebaiknya disediakan untuk memisahkan pemasokan dan
pembuangan selama operasi pengendalian asap.
Jenis
Sistem Pengolah Udara Ventilasi dan Pengkondisian Udara
Bermacam
jenis dan susunan sistem pengolah udara umumnya digunakan pada berbagai fungsi
bangunan. Beberapa jenis dapat dengan mudah disesuaikan untuk penerapan
pengendalian asap daripada yang lain.
Sistem
Terpisah Tiap Lantai
Penggunaan
unit pengolahan udara terpisah yang melayani satu lantai atau bagian dari satu
lantai merupakan suatu yang biasa dalam pendekatan rancangan. Unit ventilasi
dan pengkondisian udara ini dapat atau dapat tidak mempunyai fan isap balik atau fan isap buang yang terpisah.
Bila fan-fan ini terpisah, sebuah sarana untuk menyediakan pelepasan tekanan
pada lantai kebakaran, bila tidak melalui damper pelepasan pada sistem dakting
atau dengan sarana lain, sebaiknya diteliti. Udara luar dapat dipasok ke
masing-masing unit pengolahan udara melalui saran berikut ini:
a)
Kisi-kisi
dan damper luar
b)
Sistem
dakting bersama yang digunakan untuk menangani jumlah udara yang dibutuhkan
c)
Sistem
dakting bersama dengan kecepatan fan pemasok yang dapat diubah
d)
Fan
pemasok terpisah dengan kecepatan yang dapat diubah.
Unit
pengolah udara dapat digunakan untuk pengendalian asap apabila udara yang cukup
dan kemampuan udara tersedia.
Sistem
Lantai Jamak Terpusat
Beberapa
bangunan menggunakan peralatan ventilasi dan pengkondisian udara terpusat dalam
ruangan mekanikal utama yang melayani lantai jamak dalam bangunan. Sistem
ventilasi dan pengkondisian udara jenis ini memerlukan pemasangan damper pada
saf terhadap api dan asap dalam rangka untuk menyediakan pembuangan dari lantai
kebakaran dan menyediakan presurisasi pada lantai yang bersebelahan dengan
menggenakan udara luar. Karena fan sistem terpusat ini dapat berkapasitas
besar, kehati-hatian sebaiknya diambil dalam merancang sistem, termasuk sarana
pencegah tekanan lebih di dalam sistem dakting, untuk mencegah keretakan,
keruntuhan atau kerusakan lainnya. Suatu sarana sebaiknya disediakan untuk
mengendalikan tekanan di dalam eksit dan koridor yang dapat menghambat buka dan
tutup pintu.
Unit
Fan/Koil dan Unit Pompa Panas Sumber Air
Jenis
fan/koil dan pompa panas sumber air dari unit pengolah udara seringkali
ditempatkan pada sekitar parimetri lantai bangunan untuk mengkondisikan
zona-zona perimetri. Dapat juga ditempatkan sepanjang daerah keseluruhan lantai
untuk memberikan pengkondisian udara pada seluruh ruangan. Karena unit fan/koil
dan pompa panas sumber air ini mempunyai kemampuan pasokan udara ;uar yang
kecil dan pada umumnya cukup sulit melakukan konfigurasi ulang untuk tujuan
pengendalian asap, jenis ini secara umum tidak sesuai untuk melakukan fungsi
pengendalian asap. Apabila unit ini mempunyai sarana pemasokan udara luar dalam
zona asap, unit seperti ini sebaiknya dimatikan apabila zona tersebut diberi
tekanan negatip.
Unit
fan/koil dan pompa panas sumber air biasanya digunakan dalam kombinasi dengan
unit pengolah udara peralatan ventilasi dan pengkondisian udara pusat yang
lebih besar atau bersama dengan unit pengolah udara zona dalam ruangan
terpisah. Fungsi pengendalian asap zona sebaiknya disediakan oleh unit pengolah
udara pusat yang lebih besar atau oleh unit pengolah udara zona dalam ruangan.
Sistem Terminal dengan Fan
Penggerak
Unit
terminal dengan fan penggerak menerima volume udara berubah dari udara dingin
primer atau udara balik yang dipadukan dalam unit terminal untuk memberikan
volume konstan dari udara pasok dengan temperature yang berubah pada ruang
hunian. Unit terminal ini terdiri dari sebuah fan volume udara konstan untuk
memasok udara yang dipadukan ke ruang hunia, sambungan udara primer dengan
pengendali damper, dan bukan udara balik. Unit terminal yang melayani zona
perimetri dapat mempunyai koil pemanas untuk memberikan panas tambahan pada
zona perimetri tersebut. Dalam modal pengendalian asap, fan unit terminal yang
diletakkan dalam zona asap ini sebaiknya dimatikan dan damper udara primer
ditutup. Unit terminal yang melayani zona yang bersebelahan dengan zona asap
sapat terus beroprsi.
Sistem
Ventilasi
Pda
keadaan tertentu, sitem-sistem yang dikhususkan tanpa udara luar dipergunkan
untuk pendinginan dan pemanasan utama. Dalam system ini termasuk pengkondisi
udara berdiri sendiri, system panel radiasi panas, dan unit ruang computer.
Karena system ini tidak menyediakan udara luar, maka tidak sesuai untuk
penerapan pengendalian asap.
Karena
standar mensyaratkan adanya ventilasi untuk semua lokasi yang dihuni, maka
system terpisah untuk menyediakan udara luar diperlukan. System pasokan udara
luar dapat digunakan untuk pengendalian asap meskipun jumlah udara yang
disediakan mungkin tidak mencukupi untuk presurisasi penuh.
Damper
Asap
Damper
asap yang digunakan untuk memproteksi bukaan dalam penghalang asap atau
digunakan sebagai damper terkait dengan keselamatan pada system pengendalian
asap keteknikkan sebaiknya diklasifikasikan dan dilabel sesuai ketentuan
berlaku.
Koordinasi
System
kontrol sebaiknya mengkoordinasikan dengan sepenuhnya fungsi-fungsi system
pengendalian asap diantara system alarm kebakaran, system springkler, system
pengendalian asap untuk petugas pemadam kebakaran, dan system-sistem lain
terkait dengan system ventilasi dan pengkondisian udara dan peralatan
pengendalian asap bangunan yang lain.
Kontrol
Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara
Operasi
control system ventilasi dan pengkondisian udara sebaiknya dirancang atau
dimodifikasi untuk mengakomodasi moda pengendalian asap, Yang mana sebaiknya
mempunyai prioritas lebih tinggi melebihi seluruh moda pengendalian lain.
Beberapa
jenis system kontrol biasa dipergunakan untuk system ventilasi dan
pengkondisian udara. System kontrol ini menggunakan unit kontrol pneumatik,
listrik, elektronik dan unit berbasis logika terprogram. Semua system control
ini dapat disesuaikan untuk menyediakan logika dan urutan kerja control guna
mengkonfigurasikan system ventilasi dan pengkondisian udara untuk tujuan
pengendalian asap. Unit control elektronik berbasis logika terprogram (misal
berbasis microprosesor) yang mengontrol dan memantau system ventilasi dan
pengkondisian udara seperti halnya fungsi-fungsi control dan pemantauan
bangunan lainnya, tersedia siap digunakan untuk menyediakan logika dan urutan
kerja pengontrolan yang diperlukan bagi moada operasi pengendalian asap dari
sistem ventilasi dan pengkondisian udara.
Aktivasi
dan De-aktivasi Sistem Pengendalian Asap
Aktivasi
system pengendalian asap adalah mengawali moda operasional system pengendalian
asap. De-aktivasi adalah penghentian moda operasional system pengendalian asap.
System pengendalian asap secara normal sebaiknya diaktifkan secara otomatik,
namun pada keadaan tertentu, aktivasi manual mungkin lebih tepat. Baik pada
aktivasi otomatik maupun manual, system pengendalian asap sebaiknya mampu
dioperasikan secara manual.
Berdasarkan
rancangan dan kinerja yang diharapkan dari sistem pengendalian asap,
pertimbangan sebaiknya diberikan pada
posisi (misal membuka atau tertutup) damper asap pada kehilangan daya
dan pada penghentian dari system fan
yang melayani damper.
Aktivasi
Otomatik
Aktivasi
(atau deaktivasi) otomatik termasuk semua sarana dimana alat deteksi kebakaran
khusus atau kombinasi alat tersebut menyebabkan aktivasi satu atau lebih sistem
pengendalian asap tanpa gangguan manual. Untuk tujuan aktivasi otomatik, alat
deteksi kebakaran termasuk alat otomatik seperti detector asap, saklar aliran
air, dan detector panas.
Aktivasi
Manual
Aktivasi
(deaktivasi) manual mengcakup semua sarana yang dimana petugas berwenang
mengaktifkannya satu atau lebih system pengendalian asap melalui secara control
yang tersedia untuk maksud tersebut. Untuk tujuan aktivasi manual, lokasi
pengendalian dapat ditempatkan pada alat control, pada panel control local,
pada pusat control utama bangunan, atau alat pada stasiun komando kebakaran.
Lokasi-lokasi khusus tersebut sebaiknya sesuai yang dipersyaratkan oleh
instansi yang berwenang. Stasiun alarm kebakaran manual sebaiknya tidak boleh
digunakan untuk mengaktifkan system pengendalian asap, yang mana untuk
beroprasinya dengan benar, mengsyaratkan informasi lokasi kebakaran, oleh sebab
kemungkinan dari seseorang memberikan sinyal alarm dari suatu stasiun diluar
zona asal kebakaran.
0 komentar:
Posting Komentar