Dalam konsep berbagai kitab suci agama
samawi (agama langit), dikenal makhluk yang bernama Jin dan Manusia. ke- 2 nama
ini ditujukan untuk penyebutan 2 jenis makhluk Allah, yaitu makhluk yang
bernama manusia (al-Insan / An-Nas) dan dan makhluk yang bernama Jin
(al-Jin).Berdasarkan bahan penciptaan, kedua jenis makhluk ini diciptakan dari
unsur yang berbeda. Menurut kitab suci al-Qur`an, Manusia diciptakan dari unsur
tanah, sedangkan Jin diciptakan dari unsur api. Artinya, kedua jenis makhluk
ini diciptakan dari bahan yang berbeda dan tentunya akan membentuk tampakan
fisik yang berbeda pula, Manusia tampak dengan fisik kasar dan Jin tampak
dengan fisik halus (selanjutnya disebut sebagai makhluk halus atau makhluk
gaib). Walaupun berbeda secara fisik, kedua jenis makhluk Allah ini, Manusia
dan Jin dapat berinteraksi saling melihat, saling menyapa, saling
berkomunikasi, saling tolong menolong, saling memberikan kabar berita, antara satu dengan lainnya dengan cara
tertentu dan hanya berlaku kepada manusia tertentu (selanjutnya disebut
kemampuan indra keenam Manusia) dan Jin
tertentu pula yang memang mau berinteraksi dengan Manusia.Berdasarkan tujuan
penciptaan, Allah menciptakan kedua jenis makhluk ini dengan tujuan yang sama
yaitu sama-sama diciptakan untuk mengabdi (beribadah) kepada Allah. Keduanya
akan mendapatkan pahala nikmat jika beribadah (mengabdi) dan juga akan
mendapatkan dosa azab jika ingkar (tidak mengabdi) kepada Allah. Mengabdi
artinya mengikuti dan menjalankan seluruh yang diperintahkan Allah dan
meninggalkan seluruh yang dilarang Allah.Berdasarkan kesempurnaan ciptaan,
Al-Qur`an (surah at-tin) menjelaskan kalau sesungguhnya Manusia telah
diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling sempurna di antara seluruh
makhluk. Artinya manusia lebih sempurna daripada Jin dan makhluk lainnya.
Menurut penafsiran, letak kesempurnaan manusia adalah akalnya, ada juga yang
mengatakan adalah akhlaknya. Jika mengacu pada surah at-tin, bahkan manusia
bisa lebih rendah dari pada makhluk yang diberi nama binatang apabila dia tidak
beriman. Maka kesempurnaan manusia boleh juga dikatakan adalah iman dalam
qalbunya.Perbedaan lainnya antara Manusia dan Jin adalah, Allah memuliakan
manusia dengan menjadikan Nabi dan Rasul yang diangkat dari golongan makhluk
yang bernama manusia bukan dari golongan makhluk yang bernama Jin ataupun
makhluk lainnya. Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan yang dipilih oleh Allah
untuk menyampaikan ajaran-ajaran wahyu-Nya kepada seluruh manusia. Wahyu Allah
ini selanjutnya ditulis dalam bentuk kitab suci seperti: Al-Quran, Jabur,
Injil, dan Taurat. Juga ada yang ditulis dalam bentuk lembaran ayat
suci.Selanjutnya, bagimana dengan Jin untuk mengetahui ajaran Wahyu Allah sebab
tidak ada Nabi atau Rasul dari golongan mereka. Dalam hal ini, para Jin berbaiat dan mengikuti
petunjuk ajaran wahyu yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul terakhir pada
masanya. Contoh kisah adalah sekelompok
Jin yang mendatangi Rasulullah dan mendengarkan wahyu yang disampaikan oleh
Rasulullah. Kemudian sekelompok Jin ini berbaiat kepada Nabi dengan bersyadat
menyatakan diri beriman bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan tiada tuhan
selain Allah. (Silahkan baca pelajaran kisahnya dalam al-Qur`an surah
al-Jin).Penutup. Manusia lebih sempurna dari pada Jin, namun begitu manusia dan
jin dimungkinkan dapat berinteraksi antara satu dan lainnya dengan cara
tertentu. Selain itu, baik manusia maupun jin diciptakan tidak lain hanya untuk
beribadah mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa ta`ala.Wallahu `Alam
0 komentar:
Posting Komentar