Seringkali
aliran asap mengikuti gerakan udara menyeluruh dalam bagunan meskipun suatu
kebakaran dimungkinkan dikurung dalam kompartemen tahan api, asap dapat
menyebar kedaerah yang bersebelahan melalui bukaan seperti konstruksi yang
retak, tembusan pipa, dan pintu yang terbuka.
Faktur
prinsip yang menyebabkan asap menyebar kedaerah luar kompartemen dalah sebagai
berikut:
a.
Efek
cerobong
b.
Efek
temperature kebakaran
c.
Kondisi
cuaca, khususnya angina dan temperature
d.
Sistem
pengolahan udara mekanik
Faktor
yang tercantum diatas menyebabkan perbedaan tekanan dikedua sisi partisi,
dinding dan lantai yang dapat menghasilkan penjalaran api.
Gerakan
asap dapat dikendalikan dengan mengubah perbedaan tekanan ini, komponen
bangunan dan peralatan seperti dinding, lantai, pintu, damper, dan sumur tangga
tahan asap dapat digunakan bersamaan dengan sistem pemanasan, ventilasi dan
pengkondisiaan udara untuk membantu dalam mengendalikan gerakan asap.
Perancangan
bangunan menyeluruh yang memenuhi sarat dan konstruksi yang kedap asap penting
untuk pengendaliaan asap.
Pengenceran
asap dalam daerah kebakaran dari bagunan yang dikompartemenisasi bukan sarana
pengendaliaan asap yang tepat, pengendaliaan asap tidak dapat dicapai secara
sederhana dengan pemasokan udara ke dan membuang udara dari kompartemen.
Pengendaliaan
asap dapat dibagi dalam 2 prinsip sebagai berikut:
a.
Perbedaan
tekanan cukup besar yang bekerja dikedua sisi penghalang akan mengendalikan
gerakan asap
b.
Aliran
udaranya sendiri akan mengendalikan gerakan asap jika kecepatan udara rata-rata
cukup besar
0 komentar:
Posting Komentar